Jumat, 04 Maret 2011

BENCANA ALAM “TSUNAMI ACEH”


ARTIKEL
UJIAN PRAKTEK
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
BENCANA ALAM  “TSUNAMI ACEH”





Nama                                     : NURFITRIANAH
No Peserta                             : 08-02-03-550-055-2
Kompetensi Keahlian              : Pemasaran 


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
AN-NUR
JL.Masjid Jamie AL-Barkah no.6 Kekupu Kel.Pasir-putih
kec. Sawangan Kota Depok
Telp. (021) 98189196





KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang mana pada saat ini saya masih diberikan nikmat sehat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Uji Praktek ini. Karena ini merupakan syarat yang harus dijalani dalam menyelesaikan Study pada jurusan  pemasaran di SMK An – Nur. 

                        Tak ada gading yang  retak, begitu juga kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas Uji Praktek ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kreatifitas kami. 

                        Atas terselesaikannya penyusunan tugas ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami serta memotifasi kami dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada :
    1. Bapak Mukhlisin, S.Ag selaku Kepala Sekolah SMK An – Nur
    2. Ibu Armelia Yulia S.Pd selaku Ketua Bidang Kurikulum
    3. Bapak Jayadi, SH Selaku Kepala Program Penjualan
    4. Bapak Amanat Husein selaku Guru Penguji
Kami berharap tugas Uji Praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang mebutuhkan.                                                                       
                                                                                    Depok, 05
   Maret  2011
                                                                                           Penyusun 

                                                                                   NURFITRIANAH





BENCANA ALAM  “TSUNAMI ACEH”





1.      pendahuluan
 ini berusaha untuk mengenang kembali peristiwa dahsyat yang terjadi 2004 silam di Serambi Mekkah, yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Bukan bermaksud untuk mengorek luka lama, namun lebih kepada refleksi untuk mensyukuri segala apa yang telah Tuhan berikan, paling tidak Anda harus menyadari bahwa seitap musibah pasti ada hikmah dibaliknya.

2.      Pengertian tsunami
Tsunami sebuah kata yang berasal dari bahasa asli Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan/daratan (“tsu” berarti pelabuhan, “nami” artinya adalah ombak).
Sedangkan dalam keseluruhan Tsunami  Artinya adalah gelombang yang berada di laut yang bisa terjadi karena adanya suatu gempa tektonik yang berada di dalam laut (dasar). Gempa yang bisa menimbulkan gelombang tsunami ini kebanyakan berupa suatu gempa yang di dalamnya terdapat sistem fokus dengan tipe berjenis besar namun ada pula yang jenis normal.
Tsunami juga artikan bencana yang disebabkan oleh pasang/naiknya air laut ke permukaan darat disertai dengan gelombang tinggi. Beberapa tahun terakhir ini kata “tsunami” seolah melekat di benak setiap warga Indonesia. Hal ini tak bisa dilepaskan dari bencana tsunami di Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu. Tsunami yang menyapu bersih kota Aceh dan sekitarnya langsung memberi trauma pada bangsa Indonesia. Apalagi setelah itu, banyak kejadian tsunami di negeri ini yang semakin menakutkan warga. 
Tsunami ini seringkali menimbulkan bencana yang luar biasa dahsyatnya. Bisanya memakan korban jiwa manusia yang banyak. Bahkan sampai saat ini belum ditemukan cerita atau sejarah tsunami yang terjadi tanpa memakan korban manusia.
3.      Sejarah Tsunami Dunia
Berdasarkan catatan yang ada sejarah tsunami yang terjadi di dunia antara lain adalah pada tahun 1896 persisnya pada tanggal 15 bulan Juni, ada tsunami yang terjadi di negara tempat kata ini berasal. Apalagi kalau bukan Jepang. Tinggi dari gelombang yang ditimbulkan mencapai duapuluh tiga meter dan mampu menghilangkan nyawa orang sebanyak 26.000. Kemudian pada tahun yang sama di bulan Desember bencana ini mampu membuat hancur kota Santa Barbara yang berada di negara bagian California Amerika Serikat.
Lalu pada akhir bulan Januari tahun 1906, tsunami menunjukan giginya lagi dengan meratakan sebuah kota di Kolumbia dengan tanah. Jumlah korban yang tewas sebanyak 1.500 jiwa serta ribuan orang lain yang terluka sekaligus kehilangan tempat tinggal.  Disusul kemudian pada tanggal 1 bulan April tahun 1946 meluluh lantakan kepulaun Aleut dan membuat 159 manusia kehilangan nyawa mereka.
Sedangkan pada tanggal 22 bulan Mei tahun 1960, tsunami berkelana lagi dengan membawa ombak setinggi sebelas meter di Chili dan Hawai. Masing-masing negara ini kehilangan warganya sebanyak enampuluh ribu dan enampuluh satu orang.  Dari sini kemudian Tsunami pindah ke Alaska pada tanggal 28 bulan Maret tahun 1964. Di tempat yang terkenal sangat tenang ini tsunami memusnahkan kehidupan tiga desa sekaligus dan mengirim 107 dan 15 jiwa menuju alam baka. Sedangkan di Philipina, persisnya di daerah Moro, pada tanggal enam belas Agustus tahun 1976, juga mendapat tamu yang tidak disukai ini dengan membantai sekitar lima ribu orang hingga tewas.

4.      Sejarah Tsunami di Indonesia
Pertama kali negara Indonesia kedatangan tsunami pada tahun 1883 bersamaan dengan gunung Krakatau yang sedang meletus. Waktu itu ombak yang ditimbulkan gara-gara bencana ini mencapai lebih dari 120 kilometer dan menewaskan sedikitnya tigapuluh enam ribu orang. Dan setelah bencana ini, Tsunami makin rajin mendatangi Indonesia. Dalam kurun waktu antara 1900 sampai dengan tahun 1996, paling tidak tsunami telah menebar bencana di negeri ini sebanyak tujuh belas kali. Yang terbanyak adalah di daerah Indonesia bagian timur.
Bencana tsunami terbesar di dunia juga terjadi di negara kita, yaitu di Aceh pada tanggal 26 bulan Desember tahun 2004. Jadi satu hari setelah Natal dan enam hari sebelum perayaan tahun baru. Bukan hanya Indonesia, semua orang di seluruh dunia ikut berbela sungkawa gara-gara begitu dahsyatnya bencana yang diakibatkan oleh tsunami ini. Bayangkan ada lebih dari 250.000 orang meregang nyawa. Ini yang hanya di Aceh saja. Padahal gelombang tinggi yang ditimbulkan juga mencapai negara lain hingga Thailand dan Maladewa. Pasti jumlah korban yang jatuh makin banyak lagi.
Dan yang terakhir belum lama ini, tsunami kembali melepas rindunya di Indonesia. Persisnya di daerah Mentawai pulau Sumatera. Menurut catatan sementara, jumlah korban yang meninggal adalah sekitar 450 orang.

5.      Penyebab Tsunami
Penyebab tsunami bisa karena bermacam-macam hal, berikut ini penjelasannya:
a.      Gempa
Gempa yang dimaksud adalah gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi akibat pergerakan/pergeseran lempeng bumi di bawah laut. Tapi tidak semua gempa tektonik bawah laut bisa menyebabkan tsunami.
Gempa tektonik penyebab tsunami biasanya berkekuatan  lebih dari 6,0 SR dan Terjadi di kedalaman kurang dari 60 kilometer di bawah laut. Umumnya gempa ini akan mengakibatkan patahan di kerak bumi, baik patahan naik maupun turun. Patahan ini kemudian menyebabkan air laut bergerak dan menciptakan gelombang ombak yang besar.
Besar kecilnya tsunami tergantung dari kekuatan gempa, kedalaman laut, dan juga seberapa besar patahan yang terjadi. Contoh tsunami paling dahsyat karena gempa tektonik adalah tsunami Aceh.
b.      Letusan gunung berapi di bawah laut.
Gunung berapi tidak hanya ada di daratan, namun ada pula yang di bawah laut. Gunung berapi aktif bawah laut bisa saja menimbulkan tsunami ketika ia meletus. Besar kecilnya tsunami tentu tergantung pada kekuatan letusan gunung tersebut.
Kejadian tsunami akibat letusan gunung yang paling terkenal adalah tsunami saat Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Gunung aktif ini berada di tengah laut, tepatnya di Selat Sunda.
Gempa dan letusan Krakatau yang dahsyat ini sampai menggemparkan dunia. Jadi bisa Anda bayangkan, sebesar apa tsunami yang terjadi, bila gempa dan letusannya saja sampai bisa dirasakan oleh negara lain saat itu.
c.       Longsor
Longsor yang dimaksud bisa karena longsor bawah laut maupun di luar lautan. Menurut beberapa ilmuwan, ribuan tahun lalu sebuah gunung es longsor akibat getaran gempa. Longsoran es yang massanya sangat banyak ini jatuh ke laut dan menimbulkan gelombang besar.
Tanah longsor di bawah laut pun bisa saja terjadi akibat adanya gempa. Bahkan, gempa yang kecil pun bisa memicu longsoran dasar laut dan menyebabkan tsunami.

d.      Badai
Selain gempa, letusan gunung dan longsor, tsunami juga bsia terjadi akibat badai. Badai yang ada di permukaan laut dan sampai ke daratan, bisa memacu gelombang besar yang mampu menyapu daratan. Hal seperti ini pernah terjadi di Myanmar pada tahun 2008.
Itulah beberapa contoh penyebab tsunami di dunia yang perlu Anda ketahui. Namun, kejadian tsunami yang paling banyak terjadi (baik di Indonesia maupun luar negeri) adalah disebabkan oleh gempa bumi karena bergesernya lempeng bawah laut (tektonik).
Penyebab lain tsunami juga bisa timbul akibat jatuhnya meteorit ke dalam laut. Meteor yang jatuh bisa “membelah” permukaan laut dengan kekuatan yang sangat besar dan mampu menciptakan gelombang pasang yang tinggi. Tapi, sampai saat ini sepertinya belum ada tsunami yang disebabkan oleh jatuhnya meteor.

Ø  Tsunami_Aceh

Seperti yang diketahui bersama bahwa tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 dan menewaskan banyak korban. Diawali dengan gempa mencapai hampir 9 skala richter, disusul denan menyurutnya air laut sampai ke tengah, berapa lama sebuah gelombang maha dahsyat bergerak ke pantai Aceh dan menghantam segala apa yang dijumpai. Minggu pagi menjadi minggu terkelam bagi masyarakat Aceh yang terkena musibah tersebut.

Artikel tsunami Aceh masih relevan dihadirkan, terutama untuk mengenang sekaligus mewaspadai potensi tsunami di daerah rawan tsuami lainnya. Dari proses terjadinya tsunami di Aceh 6 tahun silam, seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah bisa belajar bagaimana menghadapi tsunami, juga penanganan pasca tsunami. Mengingat kembali kejadian kelam itu, terletak pada pembelajaran supaya ketika tsunami kembali menerjang Anda sudah tak panik untuk menghadapinya.

Ø  Mengenang_Kembali

Betapa dahsyatnya tsunami Aceh. Sekitar 200-an ribu orang meninggal dunia, berbagai infrastruktur hancur, beban psikologis dari korban yang selamat, sampai problem pemulihan (restrukturisasi) pasca gempa menjadi bagian tak terpisahkan dari peristiwa tsunami. Tsunami juga melanda negara Thailand, Malaysia, Bangladesh, namun Indonesia merupakan negara yang paling banyak korban jiwanya.

Biasanya untuk mengenang peristiwa mengenaskan tersebut, jajaran instansi dan pemerintahan di Aceh, lewat instruksi gubernur mengibarkan bendera setengah tiang tanda berkabung. Instruksi langsung disampaikan gubernur agar diberbagai instansi, toko, dan fasilitas umum lainnya untuk mendoakan dan mengenang para korban yang telah kehilangan nyawanya.

Namun, Aceh pasca diterjang tsunami kini kondisinya telah lebih baik. Berbagai sarana dan infrastruktur yang rusak telah diperbaiki dan bahkan dilakukan perbaikan yang maksimal. Berbagai museum sebagai sarana untuk mengenang kembali kejadian kelam 6 tahun silam, perumahan penduduk, telah hampir selesai dibangun keseluruhannya sesuai dengan rencana. Para korban yang memerlukan waktu selama bertahun-tahun untuk mengembalikan kondisi psikis mereka, sudah banyak yang pulih dan bersiap untuk menghadapi hari esok dan masa depan mereka yang lebih baik.


6.      BahanPelajaran

Artikel tsunami Aceh ini, sebagai sarana positif untuk mengambil ibroh atau pelajaran dari setiap bencana yang terjadi, dalam konteks ini tsunami. Dari tsunami di Aceh yang merupakan tsunami terbesar yang pernah terjadi di Indonesia bahkan Asia, bisa dipetik pelajaran bagaimana cara menghadapi tsunami, cara mendeteksi, dan cara restrukturisasi. Sebagaimana yang selama ini telah dilakukan Jepang sebagai home-nya tsunami.

Semoga artikel tsunami Aceh ini kembali mengingatkan Anda akan bencana yang pernah terjadi di negeri ini 6 tahun silam.

7.      Daftar putaka
Saya mendapatkan berita ini semua dari  www.AnneAhkira.com


Minggu, 30 Januari 2011

Pengertian Siklus karbon



Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautankarbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (termasuk
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
Karbon di atmosfer
Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbongas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global. atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
  • Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
  • Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).
  • Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
  • Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
  • Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
  • Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
  • Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
  • Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
  • Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
  • Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
  • Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut kemosintesis. Autotrophfitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan
  • Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
  • Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
  • Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.
  • Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu dengan geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi batu gamping melalui proses sedimentasi.
  • Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan terbaru bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai "sinkers") dibuat dalam jumlah besar yang mana mampu membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang terdeteksi oleh perangkap sedimen [1]. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini jarang terbawa dalam perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis biokimia melakukan kesalahan dengan mengabaikannya.
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang berbeda: sementara produktivitas primer nettode- atau afforestation) atau melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara langsung mempengaruhi pemanasan global. mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah. Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3